Ini metode dakwah nabi yang perlu ditiru, hikmah,
bijaksana dan doa, di saat yang lain keras dan kurang sabar.
Abu Umamah
Radhiyallahu anhu bercerita:
"Suatu hari ada seorang pemuda yang
mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata, "Wahai
Rasulullah, izinkan aku berzina!".
Orang-orang pun
bergegas mendatanginya dan menghardiknya, mereka berkata, Diam kamu, diam!
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, Mendekatlah. Pemuda tadi mendekati
beliau dan duduk.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, "Relakah engkau jika ibumu dizinai
orang lain?".
"Tidak
demi Allah, wahai Rasul" sahut pemuda tersebut.
"Begitu
pula orang lain tidak rela kalau ibu mereka dizinai".
"Relakah
engkau jika putrimu dizinai orang?".
"Tidak,
demi Allah, wahai Rasul!".
"Begitu
pula orang lain tidak rela jika putri mereka dizinai".
"Relakah
engkau jika saudari kandungmu dizinai?".
"Tidak,
demi Allah, wahai Rasul!".
"Begitu
pula orang lain tidak rela jika saudara perempuan mereka dizinai".
"Relakah
engkau jika bibi (dari jalur bapakmu) dizinai?".
"Tidak,
demi Allah, wahai Rasul!".
"Begitu
pula orang lain tidak rela jika bibi mereka dizinai".
"Relakah
engkau jika bibi (dari jalur ibumu) dizinai?".
"Tidak,
demi Allah, wahai Rasul!".
"Begitu
pula orang lain tidak rela jika bibi mereka dizinai".
Lalu Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut
sembari berkata, "Ya Allah, ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya
dan jagalah kemaluannya".
Setelah
kejadian tersebut, pemuda itu TIDAK PERNAH lagi tertarik untuk berbuat
zina". [HR. Ahmad, shahih, Ash-Shahihah I/713 no. 370]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambahkan komentar anda dengan santun