Kamis, 31 Desember 2015

Jomblo karena Prinsip Itu Wujud Kecerdasan

SECARA teori, jomblo karena prinsip itu bukan semata-mata dimaknai ketiadaan pasangan. Sebab Allah berfirman dalam Qur’an Az-Zaariyaat ayat 49, “Dan dari tiap-tiap sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan.”
Permasalahannya para jomblo karena prinsip menyadari betul bahwa pasangan yang seharusnya ada di sampingnya masih menjadi rahasia Allah. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Qur’an Surah Yaa Siin: 36, “Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.”
Atas dasar itu, para penjomblo karena prisip tidak mau melangkahi wewenang Allah dengan cara pacaran hanya agar dianggap memiliki pasangan. Sebab sejatinya pasangan hidup bukan bergelar kekasih, tetapi bergelar suami/istri. Sesuai dengan firman Allah dalam Qur’an Surah An-Nisa ayat 1, “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.”
Bagi pegiat jomblo karena prinsip, merupakan sebuah kewajiban menjauhkan diri dari potensi berbuat zina. Pacaran jelas menjadi salah satu cara termudah yang bisa menjerumuskan manusia dalam kubangan dosa akibat zina. Padahal Allah secara tegas sudah membuat aturan yang tertuang dalam Qur’an Surah Al-Isra ayat 32, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.
Oleh sebab itu, jangan berburuk sangka kepada para penjomblo karena prinsip seolah-olah mereka tidak laku, sesungguhnya itu fitnah yang tidak memiliki dasar kuat. Para penjomblo yang demikian sedang mempercayakan penjagaan jodohnya pada Allah agar suci lahir-batin. Ketahuilah pacaran justru tipudaya setan sehingga apabila menjalaninya tentu penjagaan hubungan dua jiwa atas kehendak iblis beserta bala tentaranya.
Seperti yang termaktub dalam Quran Surah Al-A’raf ayat17, “Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”
Ingatlah, para pejomblo karena prinsip itu justru golongan manusia cerdas. Mereka tidak mau dibodohi iblis hingga menjadi sesat karena melanggar perintah Allah, hentikanlah mengejek serta berprasangka buruk kepada para penjomblo yang demikian. Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang gemar berprasangka buruk. Seperti yang ditegaskan dalam Qur’an Surah Al-Hujarat ayat 42, “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari persangkaan (zhan) karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu merupakan dosa.”

Sumber : Islampos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambahkan komentar anda dengan santun